Blogger Ali Eteraz menurunkan tulisan tentang kesetaraan gender dunia Islam. Eteraz mengingatkan aktivis2 feminis muslim (perempuan dan laki-laki) bahwa kesetaraan itu tidak mudah dan tidak datang dengan sendirinya. (26 Mei 2008)
Laporan Tren Kesetaraan Gender Global 2007. Sementara peringkat-peringkat atas didominasi negara-negara Eropa Utara, dalam laporan tersebut Indonesia di nomer 81. (27 Mei 2008)
Tren "Gender-Sensitive Budgeting" Mancanegara. Kelompok-kelompok perempuan di berbagai negara meningkatkan kampanye global untuk pemberdayaan gender melalui "gender budgeting." (27 Mei 2008)
Laporan: Menaksir Ongkos Kegagalan Pendidikan Anak Perempuan. Harga yang harus dibayar untuk kegagalan mendidik anak perempuan di berbagai negara. Di Indonesia, 48% anak perempuan sekolah di tingkat sekolah menengah atas, education gender gap 3% yang berarti hilangnya kesempatan pertumbuhan sebesar 2,8 milyar USD. (28 Mei 2008)
NPR menurunkan reportase tentang poligami diam-diam di kalangan muslim Amerika. (Baca juga entry blog sebelumnya) Bagian pertama laporan ini menyoroti perilaku poligami di kalangan imigran, sedangkan bagian kedua tren poligami di kalangan muslim kulit hitam di Philadelphia. Kota ini dikenal karena komunitas muslim kulit hitam yang beraliran sunni ortodoks. (28 Mei 2008)
"It’s All in the Clothes," blog Muslimah Media Watch mengritik media utama Reuters dan The LA Times yang ketika menurunkan berita tentang prostitusi di Aghanistan dan percobaan penculikan anak di Irak tak lupa mendeskripsikan pula busana perempuan yang terkait. (29 Mei 2008)
Dr Kartono Mohamad, mantan Ketua IDI yang anggota milis WM, menulis di Kompas artikel "Jadi Kaya karena Orang Miskin," menyoroti aliran uang dari kaum miskin perokok ke kalangan kaya (pemilik pabrik rokok dan pemodalnya). (31 Mei 2008)
Laporan Tren Kesetaraan Gender Global 2007. Sementara peringkat-peringkat atas didominasi negara-negara Eropa Utara, dalam laporan tersebut Indonesia di nomer 81. (27 Mei 2008)
Tren "Gender-Sensitive Budgeting" Mancanegara. Kelompok-kelompok perempuan di berbagai negara meningkatkan kampanye global untuk pemberdayaan gender melalui "gender budgeting." (27 Mei 2008)
Laporan: Menaksir Ongkos Kegagalan Pendidikan Anak Perempuan. Harga yang harus dibayar untuk kegagalan mendidik anak perempuan di berbagai negara. Di Indonesia, 48% anak perempuan sekolah di tingkat sekolah menengah atas, education gender gap 3% yang berarti hilangnya kesempatan pertumbuhan sebesar 2,8 milyar USD. (28 Mei 2008)
NPR menurunkan reportase tentang poligami diam-diam di kalangan muslim Amerika. (Baca juga entry blog sebelumnya) Bagian pertama laporan ini menyoroti perilaku poligami di kalangan imigran, sedangkan bagian kedua tren poligami di kalangan muslim kulit hitam di Philadelphia. Kota ini dikenal karena komunitas muslim kulit hitam yang beraliran sunni ortodoks. (28 Mei 2008)
"It’s All in the Clothes," blog Muslimah Media Watch mengritik media utama Reuters dan The LA Times yang ketika menurunkan berita tentang prostitusi di Aghanistan dan percobaan penculikan anak di Irak tak lupa mendeskripsikan pula busana perempuan yang terkait. (29 Mei 2008)
Dr Kartono Mohamad, mantan Ketua IDI yang anggota milis WM, menulis di Kompas artikel "Jadi Kaya karena Orang Miskin," menyoroti aliran uang dari kaum miskin perokok ke kalangan kaya (pemilik pabrik rokok dan pemodalnya). (31 Mei 2008)
Pengadilan kasus bigami di North Carolina menjatuhkan hukuman percobaan 2 tahun kepada poligamor Keron Wilkins. (31 Mei 2008)
2 comments:
Mei ini memang bulan yg sibuk dan wigati banget buat kita semua, untuk melakukan perenungan. Selain peringatan Kebangkitan Nasional vs Kebangkrutan nasional (karena BBm naek tinggi), kedatangan Irsjad Manji vs vonis mati Ahmadi, sampai ke peringatan 2 tahun bencana Lapindo. tapi kok sad storiesnya lebih mendominasi yah? Wallahualam deh...
Blog ini luar biasa keren euy. Salut sama pemiliknya! :-) Sesuai namanya, tulisannya ringan tapi kena sasaran dan disampaikan dng cara yg anggun, khas mas dwi :-) Three thumbs up! Akyu taro di blog-ku ya, link blog ini. Tengkiu..
Post a Comment