11 September 2006

Muslimah Inggris Didiskriminasi Dalam Pekerjaan

Di negara "antah berantah" faktor-faktor sulitnya mendapatkan pekerjaan itu antara lain karena:
  1. perempuan
  2. etnis minoritas
  3. agama minoritas
Bayangkan betapa sulitnya kalau ke-3 faktor itu terpenuhi, seperti yang dialami muslimah keturunan Asia Selatan yang berbusana tradisional di Inggris.

Original Post

14 August 2006

Hoax? Editor Koran Kartun Nabi Tewas Terbakar

Dari beberapa milis yang saya ikuti dan menayangkan berita terbakarnya editor koran Denmark Jyllands-Posten, yang memuat karikatur Nabi Muhammad, saya amati rantai penyampaian berita adalah sebagai berikut:
  • koran Saudi (tidak disebutkan namanya)
  • the Nations, Pakistan (dalam bahasa Inggris), tidak menyebutkan nama koran Saudi yang dikutipnya
  • terjemahan bahasa Indonesia (dari The Nations) mulai muncul di milis-milis (partai-islam@, keluarga-sejahtera@, Muhammadiyah_Society@, ....)
  • hidayatullah.com, Rabu, 09 Agustus 2006
  • Pos kota, seperti yang diforward pak HMNA
Semenjak dikirim ke milis2, terlontar pertanyaan atas kebenaran berita tersebut, karena
  • tidak ada media selain The Nations yang memuatnya, sekalipun The Nations ataupun koran Saudi tersebut berusaha meyakinkan pembaca dengan teori konspirasi pemerintah Denmark menyembunyikan kejadian tersebut. Mengingat Jylland-Posten media besar di Denmark dan sedang dalam sorotan, kematian misterius editornya tentunya sangat sulit disembunyikan begitu saja.
  • isi berita: The Nations/koran Saudi tanpa nama menyebut nama editornya Eliott Back, tetapi sekaligus menyebutkan dia hanyalah mahasiswa sebuah universitas di Amerika. Sedangkan editor budaya Jylland Posten adalah Fleming Rose, yang sejak kasus kartun itu namanya kondang di mana-mana memberikan wawancara dan tulisan-tulisan klarifikasi di berbagai media lainnya.
  • keraguan sebenarnya terbersit dari berita the Nations tersebut, ditambah lagi dengan penjudulan oleh hidayatullah.com "Editor Surat Kabar 'Jyllands Posten' Mati Terbakar?" (tekanan pada tanda tanya)
  • metoda penyebaran berita:
"Teks-teks pesan serta email yang berisi berita bahwa kartunis telah terbakar hidup-hidup telah disebarkan sejak Selasa, untuk menguatkan laporan ini." (hidayatullah.com)
Ciri-ciri penyebaran hoax menggunakan modus seperti ini. Apalagi kalau versi the Nations berbeda dengan versi Hidayatullah dan versi Pos Kota, berarti ada penambahan atau pengurangan di rantai berita. Ini bukan caranya untuk "menguatkan" laporan.

Dengan banyaknya keraguan seperti ini, seharusnya pihak pembawa berita yang meyakinkan pembaca bahwa laporan ini bukan hoax, bukannya menuntut pembaca untuk membuktikan ini adalah hoax.

Original Post

06 August 2006

Italia Bangun Kawasan Pantai Khusus Wanita Muslim

Berita ini di satu pihak akan bikin iri wisatawan muslimah di pantai-pantai Ancol, Carita, Kenjeran, dan lain-lain di Indonesia, di pihak lain banyak yang akan geleng kepala melihat eksklusifitas muslimah Eropa.

Tetapi yang tidak disebutkan di berita ini:
sementara muslimah Italia terlindungi di pantai eksklusif mereka,di pantai mana para muslim Italia berjemur dan bermain ombak?
Kalau mereka tidak punya pantai khusus, apakah para lelaki ini akan pergi ke pantai biasa, bercampur dengan wisatawan-wisatawati beach-goers lainnya, lengkap dengan "pemandangan" yang biasa terlihat di pantai-pantai?

Ataukah ada double-standard dalam implementasi "larangan memperlihatkan" dengan "perintah menundukkan pandangan"?

Atau mudah-mudahan yang laki-laki ngga demen ke pantai, atau kalau ke pantai pakai kacamata gelap :-)

OOT: beberapa waktu lalu istri saya lihat situs ini dan cukup tertarik dengan "full body swimsuit" di situ. Yang rada bikin pusing harganya berkisar 50, 60 bahkan 75 dolar. Tapi begitu di mall lihat bikini, baju renang "biasa" ternyata ya rata-rata 20 dolaran, berarti yang "full-body" bener-bener "good deal" :-), murah dong ........

Terima kasih juga untuk rujukan situs-situs baju renang lainnya.

Original Post

20 June 2006

Kenangan World Cup: Main Sabun di Pertandingan Ketiga

Wakil Afrika itu sangat mengejutkan. Mereka menghempaskan juara dunia dua kali pada pertandingan pertama mereka di Piala Dunia dengan skor 2-1. Tetapi mereka tidak pernah menduga nasib mereka selanjutnya tidak sebaik pertandingan pertama.

Aljazair tampil sebagai debutan di PD 1982 di Spanyol, ditempatkan di grup 2 bersama Jerman Barat, Austria dan Cili. Dimotori Rabah Madjer, singa Afrika Utara menundukkan tim Panser 2-1. Seluruh dunia terkejut. Di pertandingan kedua mereka menyerah 0-2 kepada Austria, sedang Jerbar menundukkan Cili. Menjelang pertandingan ke-3, Austria memimpin grup dengan 4 poin, Jerbar 2, dan Aljazair 2. Sebagai catatan, saat itu kemenangan diberi 2 poin.

Tanggal 24 Juni 1982, Aljazair turun ke lapangan menghadapi Cili yang tanpa angka dan nyaris tidak ada harapan maju ke babak berikutnya. Madjer dan kawan-kawan membobol gawang Cili tiga gol di babak pertama. Tak dinyana, Cili masih menyimpan semangat dan membalas dua gol di babak kedua sehingga skor akhir 3-2. Aljazair kini punya poin 4 dan selisih gol 5-5. Mereka menunggu hasil pertandingan Jerbar dan Austria. Hasil seri atau kemenangan bagi Austria berarti tiket bagi Aljazair ke ronde kedua.

Dua negara tetangga, negeri serumpun Jerman dan Austria baru merumput sehari berikutnya 25 Juni 1982. Di menit ke-10 Jerman mencatat gol. 1-0. Tetapi apa lacur, setelah itu waktu bagaikan berhenti, 80 menit pertandingan tidak lagi menarik, kedua kesebelasan hanya menghabiskan waktu tanpa berniat membobol gawang lawan. Hasil akhir 1-0 untuk Jerman Barat. Ketika matahari terbenam, Jerman, Austria dan Aljazair semua punya 4 poin. Selisih gol bagi Jerman 6-3, Austria 3-1 dan Aljazair 5-5. Aljazair pun tersisih.

Kembali dunia terpana. Apa yang terjadi di stadion Gijon 25 Juni 1982? Banyak yang menduga Jerbar dan Austria bermain mata, bermain sabun atau berkonspirasi untuk menghasilkan skor yang cukup untuk menghantar keduanya masuk ke babak ke-2 dan menyisihkan simbol perlawanan dari Afrika. Kelak, Jerman bermain lebih baik menyisihkan Inggris di babak ke-2, mengalahkan Prancis di semifinal, walaupun akhirnya kalah dari Itali di babak final. Sekalipun demikian, kekalahan 1-2 dari Aljazair dan skandal sandiwara dengan Austria tetap tercatat dalam sejarah. Sejak saat itu FIFA menetapkan bahwa pertandingan ketiga babak grup harus dilakukan pada saat yang sama. Bayangkan seandainya partai Aljazair-Cili dan Jerbar-Austria dilangsungkan bersamaan, ketika Aljazair unggul 3-0, apakah Jerbar dan Austria akan tetap berleha-leha latihan oper-operan dan buang-buang bola?

25 May 2006

Berkat Fatwa Fukaha, Nikah Misyar Makin Populer

Setelah Majlis Fikih Islam (berafiliasi dengan Organisasi Konferensi Islam, OKI) menerbitkan fatwa "progresif" tentang Nikah Al-Misyar (sekali lagi bukan "misywar" seperti judul diskusi yang pernah lama berlangsung di sini), nikah model ini semakin populer.

Sekedar mengulang, nikah misyar ini:
suami-istri tidak tinggal bersama, suami tidak bertanggung jawab dalam nafkah.
Fatwa Majlis menyebutkan:
"akad nikah di mana pihak perempuan rela kehilangan hak tempat tinggal dan nafkah, dan bersedia dikunjungi oleh pihak laki-laki di rumah keluarganya kapan saja suaminya menginginkan, siang atau malam, ..... adalah SAH."
Saya masih kurang jelas detil teknis pernikahan ini. Selain seks, suami tidak punya tanggung jawab apapun. Bagaimana kalau menghasilkan anak? Bagaimana kalau salah satu pihak ingin mengakhiri kontrak, bagaimana prosedur talaknya, iddahnya?

Selain itu ternyata pihak perempuan masih bisa menentukan besarnya mahar dan "maintenance cost" bulanan (lho bedanya apa dengan nafkah?). Karena fatwa ini datang dari majlis "bona fide", akankah menjadi trendi di Indonesia?

Original Post

"Dead Woman Walking," Refleksi Penerapan Hudud di Saudi

Tulisan dari altmuslim ini merupakan refleksi dari penulisnya yang tengah menjalankan umrah ketika untuk pertama kalinya dia menyaksikan acara eksekusi terpidana perempuan pengedar narkotika di Saudi Arabia. Penulis mengulang ajakan Profesor Tariq Ramadan untuk moratorium (penghentian sementara) aplikasi hudud di negeri-negeri muslim sampai tercapainya konsensus agar implementasi syariat tidak melanggar prinsip-prinsip keadilan.

Adakah seruan Tariq Ramadan bergema di tengah-tengah penerapan hukuman cambuk di Aceh? Menyusul Bulukumba? Tangerang?

Original Post

20 May 2006

Petunjuk Berselingkuh?

Gara-gara Kang Sabri becanda minta diajari cara selingkuh yang aman, dalam topik diskusi tentang buku Cinta & Seks Rumah Tangga Muslim saya rekomendasikan:


Khusus untuk kang Sabri referensi buku ini:
"The 50-Mile Rule: Your Guide to Infidelity and Extramarital Etiquette" by Judith Brandt, cuma $10.

Tapi toh kalo ketangkep basah juga, mudah2an perkawinan bisa bertahan dengan nasehat2 dari situs ini How to Survive an Affair.

Sama sekali bukan rekomendasi :))

Yang saya penasaran rupanya belum ada yang berani menulis buku berjudul "Infidelity for Dummies" (???) padahal sudah ada ratusan judul "... for Dummies" lainnya.

Original Post

11 May 2006

"Jeroan" Lelaki dalam Pandangan Perempuan

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa dengan sekali pandang perempuan dapat menilai apakah seorang laki-laki itu:
  • tipe kebapakan yang sayang anak
  • tipe maskulin yang atraktif untuk kencan
Penelitian dilakukan di Univ Chicago dengan memperlihatkan foto sejumlah laki-laki berumur 18-33 tahun kepada para perempuan usia 18-20 tahun. Air ludah mereka diuji untuk mengetahui kadar testosteron.

Read "Woman can pick a man by his face" (N&O May 10, 2006)

Original Post

25 April 2006

Hari ini Equal Pay Day

Equal Pay Day
hari dalam tahun ini ketika pekerja perempuan mendapatkan jumlah upah setara dengan upah pekerja laki-laki di akhir tahun lalu.
Rata-rata upah perempuan 77% upah laki-laki di Amerika. Untuk menyamai upah laki-laki bekerja selama setahun, maka perempuan perlu bekerja selama hampir 16 bulan.

Dalam teologi, baik laki-laki maupun perempuan mendapatkan ganjaran sesuai apa yang dia usahakan. Akan tetapi, "akal perempuan separuhnya laki-laki," karenanya apakah "equal pay" itu sesuatu yang muluk atau sesuatu yang tidak sesuai "kodrat"?

20 April 2006

Fatwa Kontemporer Hassan Turabi

Mantan Jubir Parlemen Sudan Hassan Turabi baru-baru ini memberikan wawancara dengan stasiun TV Al-Arabiyah. Tokoh politik dan agama yang kontroversial ini sempat memimpin Sudan dalam penerapan syariat Islam di tahun 1990-an sebelum didepak oleh Presiden Omar Basyir.

Di antara komentarnya adalah:
  • muslimah boleh menikah dengan laki-laki Ahli Kitab (perempuan muallaf tidak perlu bercerai dengan suaminya yang belum masuk Islam)
  • perempuan diperintahkan menutup dada, bukan wajah
  • perempuan dapat menjadi imam salat
  • perempuan dapat menjadi pemimpin negara (ia menganjurkan perempuan bekerja dan menjadi bagian aktif dari masyarakat)
  • tidak ada hukuman bagi orang yang minum alkohol di rumahnya (dilarang memata-matai)
  • imannya justru bertambah ketika berada di Eropa (Inggris, Prancis)
  • dan juga, orang Islam sekarang kerjaannya cuma berkhayal mengharapkan datangnya Yesus Al-Masih. Dunia Islam tertinggal, terbelakang, mengutip al-Quran tanpa membacanya kecuali untuk cari berkah.
Syekh Turabi menambahkan bahwa "fatwa-fatwa" ini tidak ada yang baru, sudah puluhan tahun beredar dan ditulis di buku-buku. Tapi bagaimana pun juga, cukup mengejutkan dari seorang ulama yang ikut memperjuangkan penerapan hudud (potong tangan, rajam, cambuk, dll) di Sudan.

Akibat melontarkan pendapat-pendapat di atas, Hassan Turabi kini dicap sesat oleh para ulama Sudan dan diharuskan bertobat atau menghadapi hukuman serius. Ironisnya, di tahun 80-an Turabi menjadi penasehat presiden Jafar Nimeiri yang menggantung Mahmud Muhammad Taha .

Turabi memberikan wawancara lebih lengkap lagi tentang kontroversinya.

31 March 2006

Ingin Bahagia? Menikah, rajin ibadah dan punya anak!

Setelah kapan hari ada survey tentang feminis yang kurang bahagia, kali ini ada jejak pendapat di Amerika tentang "kunci kebahagiaan" oleh Scripps Howard/Ohio University.

Surveynya membandingkan berapa persentase responden yangmerasa berbahagia, dan bagaimana kehidupan mereka:
  • status pernikahan?
  • rajin ke gereja?
  • punya anak?
  • jenis kelamin?
Hasilnya, yang merasa bahagia:
  1. Laki-laki 48%, Perempuan 54% (maksudnya dari seluruh responden laki-laki, 48% mengaku bahagia, dan dari seluruh responden perempuan 54% mengaku bahagia)
  2. Menikah 60%, Tidak menikah 41%
  3. Punya anak 56%, Belum punya anak 45%
  4. Rajin ke gereja 60%, Tidak pergi ke gereja 46%
  5. Kelompok Usia: - 18-24 (37% bahagia), 25-44 (54%), 45-64 (52%), 65 ke atas (56%)
hmm, oldie, goodie idea?
Menikah, punya anak, rajin ibadah kunci bahagia dan lupakan masa muda yang kurang bahagia.
Tampaknya hasilnya belum memenuhi semboyan:
"muda foya-foya, tua kaya-raya, mati masuk sorga" :-)

Ada pula survey tahun 2002 yang hasilnya antara lain:
  • 80% of Americans identify as Christian, and 5 percent as some other faith.
  • 67% agreed that the United States is a "Christian nation";
  • 48% believed that the United States has "special protection from God";
  • 58% said that America's strength is based on religious faith;
  • 47% asserted that a belief in God is necessary to be moral.
Apakah ini yang namanya "baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur"?

20 March 2006

Matematikawan Menangkan Hadiah Keagamaan

Baru-baru ini seorang matematikawan, profesor di Universitas Cambridge, Inggris, dianugrahi Hadiah Templeton tahun 2006 untuk kemajuan atau penelitian di bidang spiritual. Dr John Barrow menerima hadiah 1,4 juta dolar AS (Penyumbang Hadiah Templeton berwasiat agar anugrah ini selalu lebih besar daripada Hadiah Nobel) atas jerih-payahnya meneliti hubungan kehidupan dan tetapan-tetapan alam (kekuatan gaya-gaya fundamental dan massa partikel-partikel elementer).

Dari enam pemenang terakhir Hadiah Templeton, lima di antaranya adalah ilmuwan (saintis, bukan ulama, apalagi dukun). Kenapa bisa begitu? Barrow menawarkan jawaban, ".... barangkali karena mereka mengajukanpertanyaan-pertanyaan yang paling menarik."

10 March 2006

Feminis Kurang Bahagia?

Studi menunjukkan istri yang berpandangan feminis progresif kurang bahagia dibandingkan istri tradisional, ibu rumah tangga.

Saya kutipkan tanggapan yang bernas dari milis:

Tujuan untuk kesejahteraan bersama kadang seolah tenggelam dalam keriuhan pergerakan feminis.

Sisi lain yang saya liat adalah feminist seperti makan buah khuldi, yaitu buah pengetahuan yang menghasilkan horizon baru sekaligus resiko-resikonya.

Mengutip artikel tsb - ini adalah hasil dari buah khuldi tsb: "It may be, too, that traditional marriage today is happier than it was, thanks to feminism"

Generasi baru sering nggak menyadari, ada semacam diskontinuitas pemahaman pengalaman (sejarah) kita sendiri - yaitu bahwa generasi feminis sebelumnya telah membuka jalan bagi kita semua, yang tadinya nggak mungkin. Salah satu solusi mengatasi gap ini adalah dengan memupuk kesadaran dan pemahaman sejarah ini dalam kurikulum pendidikan kita di sekolah maupun suasana keluarga. Kita mesti cetak generasi yang bersyukur pada perjuangan-perjuangan orang tua dan senior kita sendiri.

Dan apakah resiko-resiko dari makan buah khuldi tsb? Mengutip lagi artikel tsb: "Having more choices about what you want makes you lesslikely to be happy with whatever choice you end up settling on."

Artinya perempuan masih belum sepenuhnya adaptif dengan pilihan-pilihan tsb (do women know what they want?). Apa solusinya? Ada jawabannya di artikel tsb: "But it may be a bracing reminder thatworrying endlessly over choices isn't the path to greater freedom, equality, or happiness for women"

Artinya, setelah perempuan membuat keputusan, kita kudu istiqamah dengan keputusan tsb, dan legowo dengan segala resikonya. Orang lain yang dekat dengan perempuan tsb semestinya memberikan dukungan. Don't worry, be happy.

Personal is political, kata feminist pada pergerakannya. Personal is personal, kata feminist kepada keluarganya. Kedua statement tersebut betul dan bijak pada tempatnya.

Salam
Mia