Mantan Jubir Parlemen Sudan
Hassan Turabi baru-baru ini memberikan
wawancara dengan stasiun TV Al-Arabiyah. Tokoh politik dan agama yang kontroversial ini sempat memimpin Sudan dalam penerapan syariat Islam di tahun 1990-an sebelum didepak oleh Presiden Omar Basyir.
Di antara komentarnya adalah:
- muslimah boleh menikah dengan laki-laki Ahli Kitab (perempuan muallaf tidak perlu bercerai dengan suaminya yang belum masuk Islam)
- perempuan diperintahkan menutup dada, bukan wajah
- perempuan dapat menjadi imam salat
- perempuan dapat menjadi pemimpin negara (ia menganjurkan perempuan bekerja dan menjadi bagian aktif dari masyarakat)
- tidak ada hukuman bagi orang yang minum alkohol di rumahnya (dilarang memata-matai)
- imannya justru bertambah ketika berada di Eropa (Inggris, Prancis)
- dan juga, orang Islam sekarang kerjaannya cuma berkhayal mengharapkan datangnya Yesus Al-Masih. Dunia Islam tertinggal, terbelakang, mengutip al-Quran tanpa membacanya kecuali untuk cari berkah.
Syekh Turabi menambahkan bahwa "fatwa-fatwa" ini tidak ada yang baru, sudah puluhan tahun beredar dan ditulis di buku-buku. Tapi bagaimana pun juga, cukup mengejutkan dari seorang ulama yang ikut memperjuangkan penerapan hudud (potong tangan, rajam, cambuk, dll) di Sudan.
Akibat melontarkan pendapat-pendapat di atas, Hassan Turabi kini
dicap sesat oleh para ulama Sudan dan diharuskan bertobat atau menghadapi hukuman serius. Ironisnya, di tahun 80-an Turabi menjadi penasehat presiden Jafar Nimeiri yang menggantung Mahmud Muhammad Taha .
Turabi memberikan wawancara lebih lengkap lagi tentang
kontroversinya.